Minggu, 24 Juni 2012

echy ,komunikasi teraupetik


HUBUNGAN PERAWAT - PASIEN
HUBUNGAN
PERAWAT - PASIEN
Pengertian ;
  • Hubungan P-K adlah suatu wahana untuk mengaplikasikan proses kep.
  • Pada saat P-K berinteraksi à kesediaan untuk terlibat guna mencapai tujuan askep.
  • Hubungan P-K ad/ hubungan yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk pencapaian tujuan klien.
Hubungan Perawat-Klien
Nurse_clien Interation ---- Therapeutik relationship ---- Nurse_clien relationship ---- Interpesonal_ relationship
Dalam hub. Itu perawat menggunakan pengeth komunikasi guna memfasilitasi hubungan yang efektif.
Pada dasarnya hubungan P-K bersifat profesional yang diarahkan pada pencapaian tujuan.
· Hubungan P-K merupakan hubungan interpersonalà titik tolak saling memberi pengertian.
· Persolan mendasar adanya saling membutuhkan dimana terjadi komunikasi pribadi antara P-K dimana perawat membantu dan klien menerima bantuan.
· King : Hubungan P-K merupakan pengalaman belajar, terjadi pada dua orang yang berinteraksi dalam hubungan masalah klien dan berusaha menyelesaikan.
· Terhadap hubungan : keduanya memberikan hasil positif à peningkaan pertumbuhan, kemampuan peningkatan diri, belajar, koping dan adaptasi.
· Dalam hubungan P-K memperoleh menggunakan pengalaman hidupnya, intelegensia, nilai-nilai, keyakinan dan motivasi untuk melakukan perubahan.
· Perawat-Klien sistem unik yang bertemu menjalin hubungan.
• Hubungan P-K bukan hubungan sosial tetapi terapetik, bersjfat personal, berfokus pada klien dan bertujuan
Perbedaan Hubungan terapetik dg hubungan sosial :
Hubungan terapetik :
• Perawat dengan klien.
• Bertujuan, berfokus pada klien, klien membutuhkan bantuan.
• Perawat aktif mendengarkan dan memberi respon, sikap menerima, memahami, dan menyadarkan klien.
Hubungan sosial :        
• Terjadi setiap hari dalam pergaulan
• Komunikasi bersifat dangkal dan tidak mempunyai tujuan
• Banyak terjadi dalam pekerjaan, aktifitas sosial
• Pembicaraan tidak terfokus, tetapi mengarah pada kebersamaan dan rasa senang
• Dapat direncana, tetapi juga tidak direncanakan.
Membangun Trust (rasa percaya) :
  • Hubungan P-K, layaknya hubungan ibu dengan
anaknya à hubungan saling percaya.
  • Perawat berupaya meyakinkan diri bahwa kehadirannya diperlukan, perawat mempunyai kemampuan membantu klien dalam menyelesaikan masalah.
• Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa pasien tidak terbuka/kurang percaya pada perawat à perawat gagal meningkatkan partisipasi klien dalam askep.
• Faktor persepsi perawat memandang klien sekedar objek dan bukan subjek.
• Kesadaran diri perawat dalam situasi hubungan.
• Konsisitensi dalam berhubungan, tidak cepat puas.
• Kerterandalan dan kejujuran
• Sikap percaya pada perawat akan membantu memfasilitasi sikap percaya pada klien.
Tahap Hubungan P-K
  1. Tahap orientasi :
dimulai saat pertama kali berhubungan.
5 ciri pokok : testing, building trust, identification of problems and goals, clarification of role, contract formation.
Tujuan utama tahap orientasi adalahmembangun trust.
2.Tahap Bekerja :
• Menyatukan proses komunikasi dengan tindakan keperawatan
• Membangun suasana yg mendukung untuk proses berubah.
3. Tahap terminasi :
Penilaian perncapaian tujuan dan perpisahan.
Terminasi disampikan sejak awal/tdk mendadak
Terminasi direncanakan. Kesulitan mengakhiri hubungan
Perpisahan terjadi secara permanen à keduanya mengalami cemas, sedih, dan perasaan kehilangan
Reaksi klien à denial, penarikan diri, menolak untuk berkomunikasi.
Perawat bantu klien mengenal perasaannya tetang perpisahan, membantu memberi dukungan.
Faktor – faktor mempengaruhi klien dalam berhubungan :
  1. Perbedaan perkembangan
  2. Perbedaan budaya
  3. Perbedaan gender
  4. Gangguan pendengaran
  5. Gangguan penglihatan
Dying membutuhkan komunikasi khusus.
• Kadang2 klien ketakutan atau merasa nyeri shg tdk dapat berkomunikasi.
• Nada suara halus, lembut dan ruangan yang redup à meningkatkan kenyamanan dan mengurangi kecemasan.Penting orang terdekat mendampingi.
• Perawat tetap berkomunikasi walaupun pasien tdk sadar.
Bahasa tubuh (Body Language):
1. Gerak tubuh
2. Ekspresi wajah
3. Pandangan terfokus
4. Postur tubuh
5. Jarak tubuh dan keterdekatan
- 50 cm à intim
- 50-150 cm à hubungan kurang intim
- 150 – 350 cm à hubungan sosial
- 350 cm à dihadapan orang banyak.
6. Sentuhan --- Interaksi à kontak fisik. (makna sentuhan).
7. Pakaian à cara dan jenis pakaian, rambut perhiasan dan rias wajah à berbicara banyak tentang kepribadian, peran, pekerjaan, status dan suasana hati, dan identitas diri.
Kesimpulan :
• Kewajiban perawat memberikan askep àkembangkan hubungan saling percaya à dibentuk dalam interaksi P-K.
• Hubungan dibentuk bersifat terapetik dan bukan hubungan sosial.
• Hubungan P-K à sengaj dijalain, terfokus pada klien, bertujuan menyelesaikan masalah klien.
• 3 tahap interaksi yang dilalui.
Dalam berhubungan banyak faktor yang perlu diperhatikan baik pada klien maupun perawat.
• Perawat profesional à bila mampu mencitakan hubungan terapetik dengan klien.
• Keikhlasan, empati dan kehangatan diciptakan dalam berhubungan dengan klien.
AB IV
DAFTAR PUSTAKA
• Berger, J. Karen and Williams. 1999. Fundamental Of Nursing; Collaborating foer Optimal Healt, Second Editions. Apleton and Ladge. Prenticehall. USA
• Capernito L.J., Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, (Alih bahasa): Tim Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran, EGC, Jakarata, 1998.
• Chen A.M., Wismer B.A, Lew R, Kang S.H., Mink K., Moskowitz J.M., and Togerration Involving Korean Americans of Preventive Medicine, 1997;13:6.
• Cox J. R.W., Mann L., and Samson D.,Benchmarking As a Mixed Metaphor;Disentangling Assumitions of Competition and Collaboration, Journal of Management Studies, 1997;34:2
• Dochterman, Joanne McCloskey PhD, RN, FAAN, 2001 Current Issue in Nursing. 6th Editian Mosby Inc.USA
• Goosen W.T.F., Epping P.J.m.m., and Abraham, Classification System in Nursing:Formalizing Nursing Knowledge and Implication for Nursing Information System, Iternatinal Journal of Biomedical Computing, 1996;40:187-95
• Luthans F., Organization Behavior, Sixth Edition George Holmes Professor of Management University of Nebrasha, Tokyo, 1992.
• Siegler, Eugenia L, MD and Whitney Fay W, PhD,RN.,FAAN, alih bahasa Indraty Secillia, 2000. Kolaborasi Perawat-Dokter;Perawatan Orang Dewasa dan Lansia, EGC. Jakarta
• Warelow P.J., and Psych A.f., Nurse-Doctor Relationships in Multidisciplinary Teams: Ideal or Real, International Journal of Nursing Practice, 1996;2:117-23.
• www. Nursingword. 1998.:Collaboration and Independent Practice: Ongoing Issue for Nursing. Dikses pada tanggal 12 Maret 2007.
• www.Kompas.com/kompas-cetak/ 2001. Diskusi Era Baru: Perawat Ingin Jadi Mitra Dokter. Diakses pada tanggal 20 Maret 2007
• www.pikiran-rakyat.com/cetak. 2002: Hak dan Kewajiban Rumah Sakit. Diakses pada tanggal 20 Maret 2007
• www.nursingworld. Sieckert. 2005 Nursing-Physician workplace Collaboration. Diakses pada tanggal 12 Maret 2007
• www.nursingworld. Canon. 2005. New Horizons for Collaborative ko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar